SINGARAJA – | Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) belum genap berumur sewindu. Prodi yang digawangi Ni Putu Rai Yuliantini, SH., MH., tepatnya lahir tahun 2014 silam.
Namun demikian, Prodi Ilmu Hukum Undiksha langsung tancap gas dengan menorehkan sejumlah prestasi prestisius. Ini tidak terlepas dari kualitas pembelajaran yang langsung setara dengan prodi lain yang lebih tua.
Keberadaan Prodi Ilmu Hukum di kampus pelat merah Bali Utara itu pun berhasil menarik minat mahasiswa dari berbagai provinsi. Salah satunya, Papua.
“Program studi baru dengan kualitas yang luar biasa, bisa ditemukan di Program Studi Ilmu Hukum Undiksha,” ungkap mahasiswa Lukas Norman Kbarek, mahasiswa asal Papua. Ia mengaku merasakan iklim akademik yang sangat kuat.
Lukas menilai, prodi yang terdiri dari konsentrasi Hukum Pidana, konsentrasi Bisnis Keperdataan, konsentrasi Hukum Internasional dan konsentrasi Hukum Ketatanegaraan ini tidak hanya memberikan teori tentang hukum saja kepada mahasiswa.
Kordinator Program Studi Ilmu Hukum Undiksha
Namun juga memberikan kesempatan untuk kuliah di lapangan dengan mengunjungi berbagai intansi hukum Republik Indonesia seperti Mahkamah Konstitusi RI, dan juga LPSK RI dan berbagai lembaga lainnya.
Selain itu juga memberikan mahasiswa kesempatan magang di berbagai instansi hukum di daerah Singaraja untuk belajar lebih praktek hukum dilapangan sehingga kami benar-benar memahami dan menyeimbangkan antara teori didalam kelas dan praktek di lapangan. “Ini tidak sedang memuji, tetapi memberikan fakta dan bukti, ” katanya.
Pola mengajar dosen di program studi ini sangat friendly dengan Mahasiswa, memberikan suasana belajar yang sangat fun dan juga interaktif. Hal tersebut membangkitkan semangat mahasiswa untuk kuliah dengan berbagai materi pembelajaran yang menarik.
“Disisi lain, cara belajar kami seperti sedang sharing dengan kakak-kakak kami, karena dosen kami juga banyak dosen muda dan sangat menginspirasi,” ucap mahasiswa yang memilih konsentrasi hukum internasional ini.
Pola mengajar yang demikian tidak sedikit mengantarkan mahasiswa berhasil memenangkan berbagai lomba, tidak hanya ditingkat universitas, tetapi bahkan di tingkat nasional dan internasional.
“Dan saya pun mendapatkan kesempatan itu. Seperti saat saya menjadi Delegasi Indonesia dalam Asia Youth International Model United Nations di Bangkok, Thailand tahun 2018, menjadi Competitor di The Philip C. Jessup International Moot Court Competition National Rounds Indonesia, dan dinobatkan sebagai Mahasiswa Beprestasi program sarjana Tingkat Universitas Pendidikan Ganesha dalam 2 tahun berturut-turut yaitu 2018 sebagai juara 3 dan 2019 sebagai juara 2, dan berbagai pengalaman lomba lainnya yang sangat luar biasa selama berada di program studi ilmu hukum Undiksha,” lanjutnya.
Kesan menarik juga diungkapkan Desak Paramita Brata, yang merupakan fresh graduate. Menurutnya Prodi Ilmu Hukum Undiksha tidak terbatas menawarkan kegiatan akademik yang tersistematis, namun juga banyak kegiatan non-akademis yang bisa diikuti mahasiswa, seperti organisasi kampus dari tingkat jurusan hingga universitas. Selain itu, dapat mengembangkan diri pula dengan mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sesuai minat dan bakat masing-masing.
Sebagai mahasiswa yang lulus dalam waktu 3,5 tahun, ia juga menilai biaya perkuliahan yang ditawarkan prodi ini cukup terjangkau. Selain itu juga menyediakan beasiswa, mulai dari Bidikmisi, beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), Beasiswa Bank Indonesia dan sebagainya.
“Saya sendiri sangat terbantu karena berhasil mendapat salah satu beasiswa tersebut hingga dua kali, karena keaktifan saya dalam kegiatan akademik maupun non-akademik. Jadi, kalau masih bingung ingin masuk jurusan apa, Ilmu Hukum bisa menjadi salah satu dari pilihan,” sebutnya.