DENPASAR – fajarbali.com | Awalnya, David Greacy Geovanie ingin berkecimpung di dunia pariwisata, karenanya ia memilih jurusan Bahasa ketika duduk di Kelas XII SMA Lab Undiksha, Singaraja.
Namun, menjelang ‘injuritime’ tahun 2018, cita-cita itu berbelok atas pertimbangan keluarga dan hati nuraninya sendiri.
Keputusan David menggatungkan cita-cita menjadi praktisi pariwisata bisa dimaklumi. Selain mudah terserap di industri turisme meski hanya lulus SMA, faktor biaya melanjutkan kuliah juga menjadi pertimbangan tersendiri. Maklum, ayahnya hanya tukang bangunan sementara ibunya mengurus rumah tangga.
“Awalnya begitu lulus SMA langsung kerja di bidang pariwisata, jadi kan gak perlu kuliah lagi. Tapi atas muysawarah keluarga serta keinginan saya sendiri, akihrnya saya kuliah, tepatnya di Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja,” kata David, dikonfirmasi dari Denpasar, Senin (21/2/2022).
Memilih Prodi Ilmu Hukum juga tidak asal-asalan. David dan keluarga melihat prospek yang sangat luas bagi sumber daya manusia di bidang hukum. Sebab, keterampilan hukum selalu dibutuhkan selama ada manusia yang hidup di muka bumi ini.
Perusahaan swasta dan pemerintahan juga tetap membutuhkan sarjana hukum.
Setelah diterima di Undiksha lewat jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), David langsung berjuang mendapatkan beasiswa guna meringankan beban hidup orangtuanya.
Hasil tak mengingkari keseriusannya. Memasuki smester dua, David memperoleh Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), disediakan oleh pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristedikti).
Selanjutnya, di smester empat dan tujuh, anak semata wayang pasangan Timotius Totok dan Ketut Melodi Ernawati ini mendapatkan beasiswa pendidikan dari Bank Indonesia (BI).
“Sebagai anak tunggal, saya sadar bahwa saya adalah harapan terbesar bagi keluarga, khususnya orangtua saya,” tegas mahasiswa yang sedang menunggu jadwal wisuda ini.
Sehingga, ia memegang teguh cita-cita menjadi praktisi hukum andal, baik sebagai hakim, advokat, jaksa, hingga alternatif menjadi dosen ilmu hukum, tentunya ia bakal lanjut lagi ke jenjang magister.
Menurutnya, hal yang paling berkesan selama menempuh pendidikan di Prodi Hukum Undiksha yakni kedekatan yang luar biasa antara civitas akademika.
David merasa tidak ada sekat antara dosen dan mahasiswa. Ini lah yang luar biasa baginya. Di samping fasilitas, sarana-pra sarana dan kualitas pendidik yang mumpuni.
Iklim akademik yang seperti itu membuat David tambah semangat melaksanakan kewajibannya sebagai mahasiswa. Tak pernah sedikitpun ia menganggap perkuliahan adalah beban, malah sangat menyenangkan.
“Saya dapat banyak ilmu yang luar biasa dari semua dosen sehingga saya optimis meraih cita-cita sebagai praktisi hukum andal. Semoga Tuhan memberkati,” pungkas David.
Pada skripsinya, David mengangkat penelitian tentang “Penggunaan Drone Sebagai Senjata Dalam Konflik Bersenjata Ditinjau Dari Perspektif Hukum Humaniter Internasional”.
Ia berpandangan, penggunaan pesawat tanpa awak yang dipersenjatai itu belum diatur dalam konvensi-konvensi, sehingga ke depan perlu didiskusikan lagi oleh dunia internasional.
Koordinator Prodi Ilmu Hukum Undiksha Ni Putu Rai Yuliartini, SH., MH., membenarkan bahwa David adalah salah satu mahasiswanya yang mengambil konsentrasi hukum internasional.
Rai Yuliartini pun yakin David akan sukses ke depannya. “Dia (David-red) mahasiswa yang pintar, rajin dan punya visi,” kata Rai Yuliartini.
Senada, Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Undiksha Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, SH., LLM., mengakui telah melihat potensi dalam diri seorang David.
Sehingga Dewa Mangku memilihnya sebagai salah satu asisten bersama dua mahasiswa lain yang seangkatan dengan David.
“Seperti apa yang dikatakan ibu koordinator prodi, bahwa saya sebagai ketua jurusan juga yakin dengan kemampuan akademis dan non akademis David. Saya tahu betul. Dia banyak saya libatkan dalam kegiatan kampus,” jelasnya.
Sumber : https://fajarbali.com/iklim-akademik-yang-sehat-jadi-motivasi-mahasiswa-prodi-ilmu-hukum-undiksha/