DENPASAR – fajarbali.com | Kebingungan memilih jurusan di perguruan tinggi yang pas setelah lulus SMA/sederajat adalah hal umum yang dialami kebanyakan remaja, tak terkecuali Desy. Pemilik nama lengkap Kadek Desy Pramita ini juga sempat mengalami krisis identitas di tahun 2018.
Bermodal ijazah jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMAN 2 Singaraja, Desy melamar pada program studi (Prodi) Kimia di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), dan diterima.
Sembari menunggu jadwal perkuliahan efektif dimulai, putri kedua pasangan Komang Eko Baruna dengan Ketut Swarniasih ini memanfaatkan waktu lowongnya menonton drama Korea (drakor). Salah satu film favoritnya yakni “While You Were Sleeping”.
Beragam genre yang ditawarkan oleh drakor jadi salah satu daya tarik tersendiri. Salah satu yang menonjol adalah drama yang mengusung plot cerita hukum, dengan pengacara atau jaksa yang diperankan oleh para aktrisnya. Digambarkan tangguh dan tak kalah galak, cantik dan elegan, serta berani menghadapi kasus kriminal.
“Saya langsung terinspirasi menjadi jaksa atau pengacara perempuan yang hebat. Jurusan kimia pun saya tinggalkan. Saya ingin kuliah jurusan hukum,” kenang Desy, dikonfirmasi dari Denpasar, Kamis (24/2/2022), sembari menambahkan bahwa penegak hukum perempuan jumlahnya masih jauh daripada laki-laki.
Dia lantas mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seperti prediksinya, dia diterima sebagai mahasiswa baru Prodi Ilmu Hukum, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Undiksha. Dia mengaku, dari awal kuliah samapai lulus sarjana menikmati semua proses perkuliahan.
Selain karena berdasarkan panggilan hati, fasilitas lengkap serta dosen-dosennya yang ramah menjadi alasan utama lahirnya kenikmatan tersebut. Kesibukan berorganisasi sekaligus membantu aktivitas dosen tidak menghambat proses studinya.
Kini, sembari menunggu jadwal wisuda, dara asal Desa Sambangan, Kubutambahan, Buleleng ini aktif mencari informasi seleksi calon jaksa. “Saya juga siapkan opsi lain, bisa ke advokat atau pengajar,” imbuh dia.
Pada tugas akhirnya, Desy mengangkat topik tentang “Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika pada Anak di Kabupaten Buleleng”. Proses skripsinya ini menjadi ajang melatih keberanian mengungkap kasus narkotika yang menjangkit anak-anak lewat penelitian yang ia lakukan.
“Saya temukan belum ada keberanian dari orangtua yang melaporkan anaknya terlibat narkotika. Padahal tujuannya agar mendapatkan rehabilitasi. Seandainya banyak yang berani lapor, jumlahnya pasti tidak hanya satu orang seperti hasil penelitian saya,” terang Desy.
Terpisah, Koordinator Prodi Ilmu Hukum Undiksha Ni Putu Rai Yuliartini, SH., MH., mengaku memberikan kesempatan yang sama bagi mahasiswanya sebagai asisten asal punya tekad dan komitmen. Salah satunya adalah Desy.
Desy, menurut Rai, mempunyai modal yang kuat untuk menggapai cita-citanya menjadi jaksa perempuan hebat. “Selain kemampuan akademik yang baik, orangnya juga komunikatif, suka tantangan dan siap ketika diberi tugas,” kata Rai.
Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Undiksha Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, SH., LLM., mengaku senang karena anak-anak didiknya berani menggantungkan cita-cita tinggi dan linier dengan kompetensi keilmuannya.
Ia sangat berharap, para alumnusnya bekerja sesuai dengan relnya agar memberikan kontribusi yang nyata bagi dunia hukum di Tanah Air. “Kesesuaian (jurusan dengan pekerjaan) juga menjadi indikator kesuksesan kami. Selain pekerjannya linier, kami juga harap mereka sejahtera,” harap Dewa Mangku.
Sumber : https://fajarbali.com/drakor-menginspirasi-cita-cita-desy-yakin-perempuan-juga-bisa-menjadi-jaksa-hebat/