SINGARAJA – 16 Desember 2023 | Kegiatan ini melibatkan dosen modul nusantara yaitu Prof. Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M dan seorang pemandu wisata yang membimbing mahasiswa dalam menjelajahi Monumen Bajra Sandhi, sebuah simbol perjuangan rakyat Bali. Dosen memberikan penjelasan mendalam tentang sejarah dan makna monumen ini sambil memungkinkan mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan atau berbagi pendapat mereka. Kegiatan berakhir dengan dosen merangkum pembelajaran yang diperoleh selama kunjungan, memberikan kesempatan untuk merenung dan memperdalam pemahaman tentang pentingnya Monumen Bajra Sandhi dalam konteks perjuangan masyarakat Bali.
Museum Bajra Sandhi atau yang lebih dikenal sebagai monumen Bajra Sandhi adalah monumen yang melambangkan perjuangan rakyat Bali yang terletak di Renon, Denpasar Bali. Monumen yang menempata tanah 13,8 hektar dengan luas gedung 4900 meter ini dirancang oleh Ir. Ida Gede pada tahun 1981. Pembangunan monumen mulai dilakukan pada tahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra. Pada tanggal 14 Juni 2003, monumen baru diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.
Sejarah Museum Bajra Sandhi memiliki arsitektur khas tradisional Bali. Pembangunannya sarat akan makna filosofi agama Hindu. Kata Bajra sendiri memiliki arti genta. Pendeta Hindu sering menggunakan genta ketika mengucapkan mantra dalam upacara keagamaan. Selain itu elemen-elemen Hindu yang ada di dalam monumen adalah : Guci Amertha, disimbolkan dengan kumbha (semacam periuk) yang dapat dilihat di bagian atas monument; Ekor Naga Basuki, terwujud dekat Swamba dan kepalanya pada Kori Agung; Badan Bedawang Akupa yang diwujudkan pada landasan monumen, kepalanya pada Kori Agung; Gunung Mendara Giri yang diwujudkan dengan monumen menjulang tinggi; Kolam yang mengelilingi monumen, diibaratkan sebagai Ksirarnawa (lautan susu).
Tidak hanya memiliki nilai filosofi Hindu, monumen Bajra Sandhi juga sarat akan simbol kemerdekaan. Anak tangga yang berada di pintu utama monumen berjumlah 17. Tiang agung yang berada di bagian dalam monumen jumlahnya 8 yang memiliki ketinggian 45 meter. Angka-angka tersebut adalah tanggal kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.