Singaraja– Pencemaran sampah plastik merupakan masalah yang dialami hampir disetiap wilayah, termasuk Desa Pengastulan. Hal yang menjadi penyebab adalah kurangnya kesadaran dan juga hilirisasi dari sampah plastik apabila sudah dikumpulkan akan diolah menjadi produk apa. Berdasarkan informasi dari Ketua Karang Taruna Puspita Samudra Zainudin MZ. Desa Pengastulan menyumbangkan 2 ton sampah setiap minggunya hingga mengotori lingkungan seperti pantai, sungai, dan pemukiman warga.
Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) berupaya hadir untuk menangani persoalan tersebut. Tim PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat yang diketuai oleh Putu Adinda Aneira Adnyana Putri (Prodi Ilmu Hukum) memberikan sebuah trobosan solusi berupa penerapan teknologi tepat guna dan berbasis IoT dalam menanggulangi pencemaran lingkungan di Desa Pengastulan. Teknologi yang kami hadirkan diantaranya adalah 1) Aplikasi pengawasan di kawasan rawan pencemaran sampah berbasis IoT; 2) pengelohan sampah plastik menjadi BBM melalui Alat Pirolisis Plastik; dan 3) Pembentukan Bank Sampah yang terintegrasi dalam Aplikasi Tabungan Plastikku.
Berkat bimbingan dari Dr. Nyoman Santiyadnya, S.Si., M.T. dan dibantu oleh 3 orang anggota lainnya, yaitu I Made Deni Dwi Nuarthawan (Prodi Ilmu Hukum), Kadek Yudi Wirawan (Prodi Pendidikan Teknik Mesin), Jessiana Robiyanti Wela Kasor (Prodi Pendidikan Teknik Elektro), kegiatan ini bisa terlaksana, sampai pada akhirnya seluruh Iptek telah berhasil terbentuk dan dipergunakan oleh mitra. Hasilnya, pengemasan minyak goreng naik cukup signifikan dan lebih higienis. “Setelah seluruh Iptek diterapkan kini debit sampah sudah berhasil dikurangi dan kesadaran masyarakat sudah antusias untuk merawat kebersihan lingkungan,” jelas Dinda Aneira, Selasa (10/10/2023).
Inovasi ini disambut baik oleh Kepala Desa Pengastulan karena sangat membantu untuk menjaga kebersihan Desa. “Kami berharap dengan hadirnya inovasi ini dapat membantu menjaga kebersihan kawasan Desa Pengastulan kedepan,” ungkapnya.